Uncategorized

PERAN INISIATIF STRATEGIS (IS) DALAM EKSEKUSI STRATEGI (Sasaran Strategis/SS) DAERAH/OPD/ORGANISASI

Pengertian Inisiatif Strategis

Peta strategi yang telah dibangun sebagai konstruk utama dalam rencana strategis (RENSTRA), baik renstra Kementerian lembaan maupun renstra daerah, bukanlah sekedar dokumen pelengkap dalam sistem perencanaan. Dokumen ini harus dikeksekusi (Strategy execution). Pelaksanaan atau eksekusi strategi selalu berkaitan dengan suatu harapan perubahan dalam organisasi puat maupun organisasi perangkat daerah. Perubahan strategis ini ditujukan untuk mewujudkan visi-misi dan pernyataan tujuan organisasi OPD.  Dengan menggunakan sistem seperti Balanced Scorecard, perjalanan strategis  ini (The Strategy execution) dipandu melalui sebuah peta strategi (Strategy Map) untuk melakukan pemantauan terhadap arah perjalanan strategis ini. Untuk maksud ini, maka dikembangkanlah sejumlah indikator kinerja (IKU) untuk setiap sasaran strategis (SS) pada peta strategi. Selanjutnya target-target yang ditetapkan untuk setiap indikator kinerja merupakan level kinerja yang diharapkan untuk tercapai di setiap level dalam organisasi OPD.  Pencapaian target akan menjadi gambaran riil apakah strategi sedang berjalan pada arah visi-misi yang telah dimapping secara skematis dan sistematik melalui proses cascade.

Seringkali, pada saat suatu organisasi sedang dalam tahap pengembangan dan penerapan peta strategi, mereka telah memiliki sejumlah inisiatif atau program kerja atau kegiatan-kegiatan yang sudah teridentifikasi atau sedang berlangsung. Prioritasi diperlukan untuk memastikan bahwa inisiatif strategis yang sudah dipilih atau yang akan dipilih sesuai dengan peta strategi yang telah dibangun bersama (Peta strategi terbaru).

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengembangkan inisiatif strategis:

  1. Susun suatu matriks yang berisikan seluruh inisiatif yang saat ini sedang dilaksakanan oleh Perangkat daerah (OPD), termasuk inisiatif yang sudah teridentifikasi namun belum dijalankan
  2. Lakukan pemetaan antara inisiatif dalam matrik dengan sasaran Strategis (SS) yang baru
  3. Untuk inisiatif strategis yang tidak dapat dikaitkan dengan sasaran strategis manapun, pertimbangkan untuk mengeliminasinya karena hal ini berarti bahwa inisiatif tersebut tidak memiliki kontribusi terhadap strategi yang telah ditetapkan.
  4. Untuk sasaran strategis yang belum mendapatkan inisiatif strategis, kembangkan inisiatif yang relevan.
  5. Mengingat sumber daya organisasi yang secara umum memiliki keterbatasan, maka terhadap seluruh inisiatif strategis yang sudah teridentifikasi, lakukan priontasi

Untuk membantu melakukan prioritasi, kita dapat menelaah suatu inisiatif strategis dari tiga dimensi, yakni kompleksitas, risiko, dan dampak strategis.

  1. Kompleksitas inisiatif strategis tergantung kepada besarnya:
    • Sumber daya finansial yang diperlukan
    • Durasi pengerjaan
    • Kualifikasi dan jumlah personel yang terlibat
    • Seberapa tinggi tingkat lintas-fungsional yang dilibatkan dari inisiatif
    • Dependensi inisiatif, yakni apakah keberlangsungan dari inisiatif bergantung dari perampungan inisiatif lainnya.
  2. Risiko

Integrasi analisis risiko terhadap pelaksanaan suatu inisiatif strategis, yang juga bisa disebut suatu proyek, wajib dilakukan. Adanya analisis risiko akan mempersiapkan diri kita lebih baik dalam menekan peluang munculnya risiko maupun di dalam menanggulangi dampak risiko kegagalan program/IKU. Secara umum dapat dikatakan, tingkat risiko dari suatu inisiatif akan berbanding lurus dengan kompleksitas yang terkandung di dalamnya.

3.     Dampak strategis

Bilamana suatu inisiatif strategis dapat dipetakan terhadap suatu sasaran strategis (SS), maka sebaiknya dihipotesakan dapat mendorong pencapaian sasaran strategis tersebut. Walaupun demikian, apabila ternyata muncul terlalu banyak inisiatif strategis (sekitar 5-6 per sasaran strategis), maka perlu dilakukan penapisan berikutnya. Inisiatif strategis yang diprioritaskan untuk dijalankan adalah mereka yang memiliki keselarasan yang tinggi dengan strategi serta memberikan dampak strategis yang besar (Lakukan pembobotan). Dampak strategis yang besar mencakup antara lain: mendo­rong keunggulan kompetitif OPD, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kepuasan pelanggan serta pencapaian outcome OPD/Daerah.

Contoh Inisiatif Strategis (IS) pada Perspektif Internal Proses Bisnis
Contoh Inisiatif Strategis (IS) pada Perspektif Learn & Growth (Pertumbuhan dan Pembelajaran)
Salah satu sumber Sitasi

Leave a comment